aaa

DUKUNG SEMANGAT INDONESIA

Sunday, December 21, 2008

MEMPERBAIKI KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL DAN MANAJEMEN KONFLIK

Lima kualitas umum yang harus diperhatikan dalam komunikasi antar personal (devito), keterbukaan. Kualitas keterbukaan mengacu kepada tiga aspek, yaitu :

  1. harus terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi
  2. kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang dating
  3. menyangkut kepemilikan dan pikiran/

Empat kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain, suatu tempat tertentu dari sudut pandang orang itu melalui kacamata orang lain (Henry Black Rack)

Sikap mensukung

  1. deskriptif bukan evaluatif
  2. spontan bukan strategi
  3. professional bukan sangat yakin

Sikap positif

1. komunikasi antar personal terbina jika memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri.

2. perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.

Kesetaraan

Dalam setiap situasi barangkali terjadi keridak setaraan salah seorang mungkin lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan/cantik atau atletis ketimbang orang lain. Tidak pernah ada orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidak setaraan ini, komunikasi antar personal akan lebih efektif bila suasananya setara, artinya harus ada pengakuan secara diam-diam, bahasa kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga dan masing-masing mempunyai sesuatu yamh penting untuk dikembangkan.

Rancangan pragmatis (model kompetensi) komunikasi antar personal:

  1. kebersatuan

Kebersatuan mengacu pada penggabungan antara pembicara dan pendengar, terciptanya rasa kebersamaan dan kesatuan, kebersatuan dikomunikasikan secara verbal dengan cara:

    1. menyebut nama lawan bicara
    2. menggunakan kata ganti yang mencakup, baik pembicara atau pendengar
    3. memberi umpan balik yang relevan
    4. menunjukan pada lawan bicara bahwa kita memusatkan perhatian pada lawan bicara
    5. menyatakan referensi diri kedalam pernyataan yang bersifat evaluatif.
  1. manajemen interaksi

Dalam manajemen interaksi yang efektif tidak seorangpun merasa diabaikan atau merasa menjadi tokoh penting, masing-masing pihak berkontrabusi dalam keseluruhan berkomunikasi.

Menjaga peran sebagai pembicara dan pendengar dengan melalui gerakan mata, ekspresi vocal, serta gerakan tubuh dan wajah sesuai saling memberikan kesempatan untuk berbicara merupakan keterampilan manajemen interaksi.

  1. pemantauan diri

Manipulasi citra yang kita tampilkan kepada pihak lain, pemantauab diri yang cermat selalu menyesuaikan perilaku mereka menurut umpan balik dari pihak lain, guna mendapatkan efek yang paling menyenangkan, mereka memanipulasi kedalam arti yang positif, interaksi untuk menciptakan kesan yang terbaik dan paling efektif.

Manajemen yang paling efektif:

  1. berkelahi dengan sportif
  2. bertengkar secara aktif
  3. bertanggung jawab atas pikiran dan perasaan
  4. langsung dan spesifik
  5. menggunakan humor untuk meredakan keteganga

Manfaat konflik (Johnson, 1981)

  1. konflik dapat menjadikan kita sadar bahwa persoalan yang perlu dipecahkan dalam hubungan kita dengan orang lain.
  2. konflik dapat menyadarkan dan mendorong kita untuk melakukan perubahan-perubahan dalam diri kita sendiri
  3. konflik dapat menumbuhkan dorongan kita untuk melakukan perubahan-perubahan dalam diri ita sendiri
  4. konflik dapat menjadikan hidup lebih menarik
  5. perbedaan pendapat dapat membingbin kearah tercapainya keputusan-keputusan bersama yang lebih matang dan bermutu
  6. konflik dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering dialami dalam hubungan diri sendiri dengan seseorang
  7. konflik dapat menjadi sumber hiburan
  8. konflik dapat mempererat dan memperkaya hubungan.

Konflik bersifat konstruktif, apabila:

  1. hubunga kita dengan pihak lain justru menjadi lebih erat dalam arti lebih mudah berinteraksi dan bekerjasama
  2. kita dan pihak lain justru sering menyukai dan saling mempercayai
  3. kedua belah pihak sama-sama merasa puas dengan akibat-akibat yang ditimbulkan setelah berlangsungnya konflik
  4. kedua belah pihak makin terampil mengatasi secara konstruktif konflik-konflik baru yang terjadi diantara mereka

Dalam kaitannya dengan cara berkonflik terdapat 3 tipe situasi konflik, yaitu:

  1. konflik inter individu

Konflik ini merupakan tipe yang paling efektif kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi.

Konflk bias muncul dari dua penyebab, karena kelebihan beban (Role Over Loaded) atau karena ketidak sesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan (person role compatibilines) dalam kondisi pertama seseorang mendapat beban berlebihan akibat suatu (kedudukan) yang dimilikinya, sedang dalam kondisi kedua seseorang memang tidak memilii kesesuaian yang cukup unruk melaksanakan peranan sesuai dengan situasinya.

  1. konflik antar individu

Konflik antar individu terjadi antar seseoarang dengan satu orang atau lebih, sifatnya kadang-kadang substantik menyangkut perbedaan.

  1. konflik antar kelompok sosial

Hal-hal yang harus mengawali konflik kelompok sosial yaitu sebagai berikut:

    1. ambiguitas peranan
    2. persaingan dalam memperoleh sesuai yang nilainya tinggi
    3. kesaling tergantungan atau unterdependensi dari tugas
    4. hambatan-hambatan komnikasi
    5. konflik-konflik yang sebelumnya tidak diatasi secara nyata
    6. perbedaan-perbedaan.

Strategi dalam mengatasi konflik

Bila kita terlibat konflik dengan orang lain, ada dua hal yang harus kita pertimbangkan, yaitu:

  1. tujuan-tujuan atau kepentingan-kepentinan pribadi kita
  2. hubungan baik dengan orang lain

Gaya-Gaya dalam menelola konflik

  1. Gaya kura-kura

Kura-kura lebih senang menarik diri bersembunyi dalam tempurung badannya untuk menghindari konflik, mereka cenderung menghindar dari pokok-pokok soal maupun dari orang-orang yang menimbulkan konflik.

  1. gaya ikan hiu

Ikan hiu senang menaklukan lawan dengan memaksanya menerima solusi konflik yang ia berikan, baginya menyampaikan tujuan pribadi adalah yang utama, sedangkan hubingan pihak lain tidak terlalu penting.

  1. gaya kancil

Seekor kancil sangat mengutamakan hubungan dan kurang mementingkan tujuan-tujuan pribadi, ia berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan, konflik harus didamaikan, dengan dipecahkan agar hubungan tidak rusak.

  1. gaya rubah

Rubah senang mencari kompromi, baginya baik tercapainya tujuan-tujuan pribadi maupun hubungan baik dengan pihak-pihak lain cukup penting ia mau mengorbankan sedikit tujuan-tujuannya dengan hubungan-hubungannya.

No comments:

Followers

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DISINI