Giacomo menjelaskan tentang teori rasionalisme perang, yaitu motif-motif yang menyebabkan pecahnya peperangan.
Pertama, problema dell’indivisibilita, seperti masalah perbatasan, dll. Yang kedua, akibat penyampaian informasi yang asimetris, bisa satu arah melalui penguasaan alat penyebaran informasi (radio, TV) dan propaganda. Contoh kejadiannya adalah di
Motif perang hanyalah politik. Perebutan wilayah, batas negara yang tidak jelas, rebutan sumber daya alam, hanyalah tema yang dipolitisir dan dipelintir, untuk kepentingan siapa lagi kalo bukan politisi.
Perang adalah alat politik, political tools. Bukan ekonomi, bukan sosial-budaya. Dan sifat perang itu resiprokal. Kalau hanya satu pihak yang menyeranghal itu dikatakan sebagai agresi. Sampai pihak yang diserang tidak menyerang balik, itu belum disebut perang.
Perang dan damai adalah prinsip yang sangat jauh berbeda. Perang terjadi akibat terjadinya tumbukan antara 2 kepentingan atau lebih atas dasar terancamnya nilai-nilai keutuhan, harga diri, atau keruntuhan suatu bangsa atau ideologi. Kompleksitas kepentingan yang tak bisa diakhiri biasanya menyebabkan perang. Sedangkan damai adalah jika tercapainya keseimbangan antara 2 atau lebih kepentingan-kepentingan dan meminimalisir dampak yang akan terjadi. Kadang kala perang harus diambil untuk sebuah kedamaian sebagai harga yang sangat mahal dan perang tak akan bisa dihindari karena hukum keseimbangan di dunia ini memang harus berjalan sebagai sebuah hukum alam.
Peperangan memang sesuatu yang sangat memprihatinkan baik dipihak penyerang maupun yang diserang. Hal yang perlu dicermati adalah kenapa peperangan sampai terjadi? Kenapa Amerika menyerang Iraq-Afganistan-Libya, dan
Penyebabnya bermacam-macam, mungkin beberapa sebab adalah karena perbedaan persepsi, kepentingan, dan ideologi, yang tidak dapat diselesaikan secara damai, sehingga perang diperkirakan akan dapat menghentikan perbedaan yang diperkirakan berpotensi untuk menimbulkan kerusakan yang lebih parah dari keputusan berperang.
Memerangi kelaparan dan kemiskinan juga punya dasar, karena cara hidup rakyat umumnya ternyata tidak dapat menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, sehingga tindakan extra dibutuhkan untuk pencapaian tujuan menghilangkan kelaparan dan kemiskinan.
Sangat sulit untuk mengatakan semua perang fisik tidak suci, mungkin bagi George Bush, perang (fisik) melawan teroris adalah perang suci, demikian juga Israel ketika melawan rakyat Palestina juga menganggap sebagai perang suci.
Bagi umat Islam sendiri, untuk mengetahui perang tersebut suci atau tidak tentulah harus melihat kembali apa yang ditegaskan Allah SWT dalam Alquran dan mencermati perjalanan Nabi SAW. Di situ semua ada jawabannya...dan mintalah petunjuk Allah SWT agar dapat memahami isi Al-quran dengan benar seraya terus berpikir positif dalam membuktikan kebenaran Al-quran.
No comments:
Post a Comment